Agribisnis UPN Veteran Yogyakarta Terlibat dalam Program Cetak Sawah untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional
Agribisnis UPN Veteran Yogyakarta mengirimkan dua tenaga ahli sosial ekonomi pada kegiatan Survey Investasi Desain Cetak Sawah 2024 di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah. Tim ini terdiri dari Herdiana Anggrasari, SP, M.Sc yang memiliki keahlian di bidang ekonomi pertanian dan Sri Anom Amongjati, S.KPm, M.Si. yang ahli dalam sosiologi pedesaan. Kegiatan ini juga melibatkan asisten tenaga ahli, pengolah data, dan surveyor yang terdiri dari 7 mahasiswa dan 10 alumni.
Program cetak sawah adalah inisiatif pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian padi. Program ini juga fokus pada pengurangan impor beras, meningkatkan kesejahteraan petani, dan mengoptimalkan penggunaan lahan. Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, dipilih sebagai lokasi kegiatan SID Sosial Ekonomi karena karakternya yang sangat dipengaruhi oleh sektor pertanian.
Kehadiran tim dari agribisnis UPN Veteran yogyakarta bertujuan mengidentifikasi karakteristik rumah tangga petani, pengelolaan usahatani padi, kesiapan calon petani penerima program, kondisi sosial ekonomi yang mungkin menjadi kendala, serta respon masyarakat non-penerima. Data ini akan memberikan gambaran umum mengenai kondisi penduduk, sosial ekonomi, serta sektor pertanian di wilayah tersebut.
Kegiatan ini berlangsung selama bulan Desember 2024, dimulai dengan penerjunan tim perintis untuk membangun komunikasi dengan pemerintah Kabupaten Seruyan & desa-desa di Kabupaten Seruyan untuk selanjutnya dilakukan penerjunan tim surveyor di wilayah selatan Kabupaten Seruyan (Kecamatan Pembuang Hulu, Kecamatan Pembuang Hulu Timur, dan Kecamatan Danau Sembuluh) dan diwilayah utara Kabupaten Seruyan (Kecamatan Danau Seluluk, Kecamatan Hanau, & Kecamatan Batu Ampar). Unsur-unsur masyarakat yang ditemui diantaranya adalah calon petani dan pemilik lahan, ketua kelompok tani, petani padi, pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan masyarakat umum non penerima program. Selain itu informasi-informasi tersebut didukung oleh data-data sekunder yang dimiliki oleh pemerintah.
Hasil survei investigasi sosial ekonomi yang dilakukan di 6 kecamatan dan 32 Desa menunjukkan tingginya antusiasme warga untuk terlibat dalam program cetak sawah. Keinginan masyarakat tersebut tercermin dari respon masyarakat dan pemerintah desa untuk terlibat secara aktif menyelesaikan tantangan implementasi program di kalimantan tengah, khususnya terkait status kepemilikan lahan di Kalimantan Tengah yang masih banyak terdiri dari lahan tidur tidak terpakai dan tidak diketahui status kepemilikannya. Melalui kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah desa, implementasi program diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik dan potensi sosial di kemudian hari dapat diminimalisir.
Diharapkan, hasil survei ini dapat mendukung keberhasilan program cetak sawah dan memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan nasional.