HIMPUNAN MAHASISWA AGRIBISNIS MELAKSANAKAN EVENT AGRISCO 2016
Himpunan Agribisnis UPN “Veteran” Yogyakarta yang bekerjasama dengan POPMASEPI pada hari Sabtu dan Minggu (9/10) April 2016 lalu menyelenggarakan event akbar yaitu AGRISCO (Agribusiness Student Competition). Rangkaian acara tersebut bertajuk ”Indonesia Menuju Ketahanan Pangan”. Tema ini dipilih karena sekarang ini Ketahanan Pangan menjadi isu krusial di Indonesia. Ketahanan Pangan menjadi salah satu cita-cita besar yang ingin dicapai oleh Bangsa Indonesia. Sektor pertanian yang menjadi titik tumpu dari terwujudnya Ketahanan Pangan di Indonesia membutuhkan sebuah pengembangan untuk bisa memenuhi syarat Indonesia sebagai negara Ketahanan Pangan. Untuk itu acara AGRISCO hadir sebagai wadah akademisi, praktisi dan pemerintah agar bisa duduk bersama bersinergi pangan Indonesia. Rangkaian acara tersebut dimulai dari Opening Ceremony yang dibuka oleh Wakil Rektor 3 bidang Kemahasiswaan dan kejasama yaitu Dr. Ir. Singgih Saptono, M.T. Setelah itu diadakan lomba debat ilmiah nasional dan presentasi lomba karya tulis ilmiah nasional (9/042016) di Gedung Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta. Peserta yang berjumlah 14 tim Debat Ilmiah Nasional dan 14 tim Lomba Karya Tulis Ilmiah berasal dari berbagai provinsi di Indonesia. Perlombaan tersebut memperebutkan piala Gubernur DIY dan piala Bupati Sleman. Rangkaian acara yang diselenggarakan berpuncak pada seminar nasional yang bertema “Pengembangan Pertanian Berbasis Kearifan Lokal Menuju Ketahanan Pangan Indonesia dalam Upaya Menghadapi Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)” (10/04/2016). Acara seminar nasional tersebut hadir M.Y Esty Wijayati komisi X DPR RI sebagai keynote speaker yang membuka seminar dengan mengutip perkataan Soekarno “Indonesia jika ingin sejahtera cukup memenuhi sandang, pangan papan dilandasi Trisakti berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan bekepribadian dalam kebudayaan” beliau juga menambahkan “Sebagai negara agraris sudah seharusnya Indonesia dapat lebih bersaing dalam hal ketahanan pangan dalam menghadapi MEA.” Kemudian dari pihak akademisi ada dosen ketahanan pangan Fakultas Pertanian yaitu Dwi Aulia Puspitaningrum, S.P, M.P menambahkan pentingnya peran perguruan tinggi melibatkan diri dala membangun ketahanan pangan. “Yang bertangung jawab dalam kebijakan pangan adalah pemerintah, masyarakat dan perguruan tinggi, termasuk di alam Tridarma Perguruan Tinggi yang dimasukkan dalam kurikulum sebagai mata kuliah wajib bagi semua mahasiswa untuk mengabdi kepada masyarakat,” papar Dwi Aulia.
Wakil Ketua Umum Perhimpunan Sarjanan Pertanian Indonesia (PISPI), Dr. Tedy Dirhamsyah S.P, M.AB dalam pembahasannya menggambarkan kondisi ketahanan pangan di Indoensia dimana 925 juta orang hidup dalam kelaparan yang kronis. Atas dasar tersebut beliau menegaskan pentingnya berdaulat atas kebutuhan pangan bangsa sendiri. Beliau menilai diversifikasi pangan merupakan salah satu solusi tepat untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Beliau memaparkan pula bahwa hal yang perlu kita sadari pangan kita tidak hanya dari darat saja namun juga berasal dari 2/3 wilayah kita, yaitu laut.
Kondisi ketahanan pangan daerah tepatnya di Daerah IstimewaYogyakarta dipaparkan oleh Sekertaris Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY yaitu Bambang Dwi Witjaksono R. S.P, M.E dalam menuju ketahanan pangan itu sendiri Provinsi DIY masih memiliki hambatan yaitu perubahan iklim, alih fngsi lahan, pasar bebas, keamanan pangan, serta kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia pertanian. Untuk itu beliau menganggap pentingnya kegiatan seminar ini sebagai ruang evaluasi kesadaran bersama dalam membangun pertanian dan ketahanan pangan. Di akhir seminar bapak Untung Wijanarko sebagai Peraih Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016 yang tidak memiliki riwayat Pendidikan formal di bidang pertanian membuktikan bahwa semua pihak dan masyarakat bisa terlibat dalam pembangunan pertanian sehingga dapat mencapai ketahanan pangan.
Juara I lomba LKTIN diraih oleh Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, juara II dari Universitas Jember serta juara III dari Universitas Negeri Surabaya. Untuk juara I Lomba Debat Ilmiah Nasional yaitu dari Universitas Pendidikan Nasional Denpasar dan juara II dari Universitas Gajah Mada. Dalam kompetisi debat tersebut Charles S. Mouw dari Universitas Pendidikan Nasional Denpasar berhasil menyabet penghargaan sebagai Best Speaker. Final Debat Ilmiah Nasional dan closing ceremony dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Daerah Istimewa yaitu Ir. Sasongko, M.Si. Dalam closing ceremony tersebut Ir. Sasongko, M.Si yang membacakan Sambutan Gubernur DIY yang sekaligus menutup rangkaian acara juga menyatakan apresiasinya kepada mahasiswa Agribisnis UPN “Veteran” Yogyakarta dan seluruh pihak dan peserta yang telibat atas antusiasme mereka mengenai pangan di Indonesia.